Jenis-jenis PMT berdasarkan media insulator dan material dielektriknya,
adalah terbagi menjadi empat jenis, yaitu: sakelar PMT minyak, sakelar
PMT udara hembus, sakelar PMT vakum dan sakelar dengan gas SF6.
1. Sakelar PMT Minyak
Sakelar
PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 10 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 500 kV. Pada saat kontak dipisahkan, busur
api akan terjadi didalam minyak, sehingga minyak menguap dan menimbulkan
gelembung gas yang menyelubungi busur api, karena panas yang
ditimbulkan busur api, minyak mengalami dekomposisi dan menghasilkan gas
hydrogen yang bersifat menghambat produksi pasangan ion. Oleh karena
itu, pemadaman busur api tergantung pada pemanjangan dan pendinginan
busur api dan juga tergantung pada jenis gas hasil dekomposisi minyak.
Gambar 1. Pemadaman busur api pada pemutus daya minyak
Gas
yang timbul karena dekomposisi minyak menimbulkan tekanan terhadap
minyak, sehingga minyak terdorong ke bawah melalui leher bilik. Di leher
bilik, minyakini melakukan kontak yang intim dengan busur api. Hal ini
akan menimbulkan pendinginan busur api, mendorong proses rekombinasi dan
menjauhkan partikel bermuatan dari lintasan busur api.
Minyak
yang berada diantara kontak sangat efektif memutuskan arus. Kelemahannya
adalah minyak mudah terbakar dan kekentalan minyak memperlambat
pemisahan kontak, sehingga tidak cocok untuk sistem yang membutuhkan
pemutusan arus yang cepat.
Sakelar PMT minyak terbagi menjadi 2 jenis, yaitu:
1.
Sakelar PMT dengan banyak menggunakan minyak (Bulk Oil Circuit
Breaker), pada tipe ini minyak berfungsi sebagai peredam loncatan bunga
api listrik selama terjadi pemutusan kontak dan sebagai isolator antara
bagian-bagian yang bertegangan dengan badan, jenis PMT ini juga ada yang
dilengkapi dengan alat pembatas busur api listrik.
2. Sakelar PMT
dengan sedikit menggunakan minyak (Low oil Content Circuit Breaker),
pada tipe ini minyak hanya dipergunakn sebagai peredam loncatan bunga
api listrik, sedangkan sebagai bahan isolator dari bagian-bagian yang
bertegangan digunakan porselen atau material isolasi dari jenis organic.
Tabel 1. Batas-batas pengusahaan minyak pemutus tenaga
2. Sakelar PMT Udara Hembus (Air Blast Circuit Breaker)
Sakelar
PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 765 kV. PMT udara hembus dirancang untuk
mengatasi kelemahan pada PMT minyak, yaitu dengan membuat media isolator
kontak dari bahan yang tidak mudah terbakar dan tidak menghalangi
pemisahan kontak, sehingga pemisahan kontak dapat dilaksanakan dalam
waktu yang sangat cepat. Saat busur api timbul, udara tekanan tinggi
dihembuskan ke busur api melalui nozzle pada kontak pemisah dan ionisasi
media diantara kontak dipadamkan oleh hembusan udara tekanan tinggi itu
dan juga menyingkirkan partikel-partikel bermuatan dari sela kontak,
udara ini juga berfungsi untuk mencegah restriking voltage (tegangan
pukul ulang).
Gambar 2. Pemadaman busur api pada pemutus daya udara hembus
Kontak
pemutus ditempatkan didalam isolator, dan juga katup hembusan udara.
Pada sakelar PMT kapasitas kecil, isolator ini merupakan satu kesatuan
dengan PMT, tetapi untuk kapasitas besar tidak demikian halnya.
3. Sakelar PMT vakum (Vacuum Circuit Breaker)
Sakelar
PMT ini dapat digunakan untuk memutus rangkaian bertegangan sampai 38
kV. Pada PMT vakum, kontak ditempatkan pada suatu bilik vakum. Untuk
mencegah udara masuk kedalam bilik, maka bilik ini harus ditutup rapat
dan kontak bergeraknya diikat ketat dengan perapat logam.
Gambar 3. Kontak pemutus daya vakum.
Jika
kontak dibuka, maka pada katoda kontak terjadi emisi thermis dan medan
tegangan yang tinggi yang memproduksi elektron-elektron bebas. Elektron
hasil emisi ini bergerak menuju anoda, elektron-elektron bebas ini tidak
bertemu dengan molekul udara sehingga tidak terjadi proses ionisasi.
Akibatnya, tidak ada penambahan elektron bebas yang mengawali
pembentukan busur api. Dengan kata lain, busur api dapat dipadamkan.
4. Sakelar PMT Gas SF6 (SF6 Circuit Breaker)
Sakelar
PMT ini dapat digunakan untuk memutus arus sampai 40 kA dan pada
rangkaian bertegangan sampai 765 kV. Media gas yang digunakan pada tipe
ini adalah gas SF6 (Sulphur hexafluoride). Sifat gas SF6 murni adalah
tidak berwarna, tidak berbau, tidak beracun dan tidak mudah terbakar.
Pada suhu diatas 150º C, gas SF6 mempunyai sifat tidak merusak metal,
plastic dan bermacam bahan yang umumnya digunakan dalam pemutus tenaga
tegangan tinggi.
Sebagai isolasi listrik, gas SF6 mempunyai
kekuatan dielektrik yang tinggi (2,35 kali udara) dan kekuatan
dielektrik ini bertambah dengan pertambahan tekanan. Sifat lain dari gas
SF6 ialah mampu mengembalikan kekuatan dielektrik dengan cepat, tidak
terjadi karbon selama terjadi busur api dan tidak menimbulkan bunyi pada
saat pemutus tenaga menutup atau membuka.
Tabel 2. Karakteristik gas SF6
Selama
pengisian, gas SF6 akan menjadi dingin jika keluar dari tangki
penyimpanan dan akan panas kembali jika dipompakan untuk pengisian
kedalam bagian/ruang pemutus tenaga. Oleh karena itu gas SF6 perlu
diadakan pengaturan tekanannya beberapa jam setelah pengisian, pada saat
gas SF6 pada suhu lingkungan.
Tabel 3. Batas tekanan gas SF6 pada pemutus tenaga, pada suhu 20ºC, tekanan atmosphir 760 mmHg.
Sakelar PMT SF6 ada 2 tipe, yaitu:
1.
PMT Tipe Tekanan Tunggal (Single Pressure Type), PMT SF6 tipe ini diisi
dengan gas SF6 dengan tekanan kira-kira 5 Kg/cm2 . selama pemisahan
kontak-kontak, gas SF6 ditekan kedalam suatu tabung yang menempel pada
kontak bergerak. Pada waktu pemutusan kontak terjadi, gas SF6 ditekan
melalui nozzle dan tiupan ini yang mematikan busur api.
2. PMT Tipe
Tekanan Ganda (Double Pressure Type), dimana pada saat ini sudah tidak
diproduksi lagi. Pada tipe ini, gas dari sistem tekanan tinggi dialirkan
melalui nozzle ke gas sistem tekanan rendah selama pemutusan busur api.
Pada sistem gas tekanan tinggi, tekanan gas SF6 kurang lebih 12 Kg/cm2
dan pada sistem gas tekanan rendah, tekanan gas SF6 kurang lebih 2
kg/cm2. Gas pada sistem tekanan rendah kemudian dipompakan kembali ke
sistem tekanan tinggi.
Klasifikasi Circuit Breaker
Langganan:
Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar